Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG bertahan di atas level 6.100an di sesi kedua hari ini dan menutup sesi di level 6.137 atau 1,7 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.029.

“Di akhir sesi kedua hari ini tercatat beli bersih investor asing di pasar reguler sebesar Rp 719,9 miliar, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 91,7 miliar,” kata tim analis Samuel Sekuritas dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Juli 2021.

Sebanyak 336 saham menguat, 181 saham melemah, dan 148 saham stagnan pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,4 triliun.

Saham yang paling banyak dibeli asing di pasar reguler: BABP (Rp 205,9 miliar), BBCA (Rp 136,3 miliar), dan ADRO (Rp 79,4 miliar). Saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler: EMTK (Rp 80,7 miliar), DMMX (Rp 42,1 miliar), dan BBNI (Rp 22,6 miliar).

Hampir semua indeks sektoral menguat hari ini, dengan penguatan tertinggi dicatat oleh indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) (+3,3 persen), energi (IDXENERGY) (+3,1 persen), dan industri (IDXINDUST) (+2,6 persen).

Sementara satu-satunya indeks sektoral yang melemah adalah indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) (-0,4 persen), salah satunya didorong oleh melemahnya saham sejumlah emiten pengelola rumah sakit, seperti PRIM (-6 persen), SRAJ (-5 persen) dan SILO (-3 persen).

Dari sektor perbankan, terdapat tiga saham yang menunjukkan gerakan yang menonjol di sesi perdagangan hari ini setelah cenderung stagnan; Bank J Trust Indonesia (BCIC) (+25 persen), Bank Bisnis Internasional (BBSI) (+13,1 persen), dan Bank Mayapada (MAYA) (+24,4 persen).

Untuk diketahui, BCIC dan BBSI baru saja mengumumkan rencana penambahan modal melalui rights issue. Untuk BCIC, bank yang sebelumnya bernama Bank Mutiara sebelum diakuisisi J Trust Co.Ltd ini akan mengeluarkan 4,6 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.

BBSI akan menerbitkan 434,78 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Ada kemungkinan PT FinAccel Teknologi Indonesia (pengembang platform fintech Kredivo) yang baru masuk menjadi pemegang saham BBSI pada awal Juli lalu, akan menambah kepemilikannya, walaupun belum ada konfirmasi atau info resmi apapun mengenai hal tersebut dari FinAccel.

Terkait MAYA, bank ini juga mengumumkan dalam paparan publiknya usai RUPS kemarin bahwa MAYA sedang merencanakan sebuah aksi korporasi, walaupun detil terkait aksi korporasi tersebut masih terus digodok. Sebagai tambahan, dalam RUPS tersebut, MAYA memutuskan untuk tidak membagikan dividen dan akan menggunakan laba bersihnya dari tahun buku 2020 untuk memperkuat struktur permodalan.

Adapun lima besar top gainer atau saham yang menguat paling tinggi hari ini, yaitu YELO (+34,4 persen ke Rp 199 per saham), HOPE (+33,7 persen ke Rp 210 per saham), BCIC (+25 persen ke Rp 875 per saham), MASA (+24,7 persen ke Rp 2.120 per saham), dan KIOS(+24,6 persen ke Rp 1.415 per saham).

Sedangkan lima besar top loser atau saham yang melemah paling dalam hari ini, yaitu ARGO (-6,9 persen ke Rp 1.600 per saham), NICL (-6,9 persen ke Rp240 per saham), POLI (-6,9 persen ke Rp 740 per saham), PTDU (-6,9 persen ke Rp 1.550 per saham), MTSM (-6,8 persen ke Rp 176 per saham).

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.