PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih Bank BTN Rp 920 miliar pada kuartal II 2021. Nilai itu tumbuh di level 19,87 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 768 miliar.
“Perbaikan proses bisnis yang dilakukan Bank BTN juga turut menopang perolehan laba bersih perseroan,” kata Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Juli 2021.
Dia menuturkan laporan keuangan Bank BTN mencatat pertumbuhan ekspansi kredit menjadi pendorong pendapatan bunga Bank BTN. Per kuartal II 2021, BBTN mencatatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39 persen yoy.
Beban bunga juga dapat ditekan turun sebesar 13,63 persen yoy sehingga pendapatan bunga bersih Bank BTN melonjak di level 28,18 persen yoy.
Sementara itu, dengan kinerja positif pada kredit dan DPK, hingga paruh pertama tahun ini, BBTN mencatatkan posisi aset senilai Rp 380,51 triliun atau melonjak sebesar 20,95 persen yoy dari Rp 314,60 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Bank BTN, kata dia, juga telah menggelar beragam strategi mulai dari efisiensi, digitalisasi, perampingan outlet, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi non-kredit.
“Bagi kami, tumbuh positif dan berkelanjutan merupakan prioritas kami terutama dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” ujarnya.
Haru mengatakan Bank BTN juga tetap berkomitmen untuk membantu masyarakat termasuk nasabah atau debiturnya yang terdampak gelombang kedua Covid-19 dan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Selain menyalurkan berbagai bantuan sosial, perseroan juga tetap memberikan fasilitas restrukturisasi bagi nasabah atau debitur terdampak.